INDOTIMES.ID – Satryo Soemantri Brodjonegoro, lahir pada 5 Januari 1956 di Delft, Belanda, adalah seorang akademisi terkemuka Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) dalam Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto sejak 21 Oktober 2024. Sebelum memasuki dunia politik, Satryo memiliki karier panjang di bidang akademik, termasuk sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dari 1999 hingga 2007. (Wikipedia)
Namun, masa jabatannya sebagai menteri tidak berjalan mulus. Pada Januari 2025, sekitar 235 pegawai negeri sipil di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melakukan aksi protes terhadap kepemimpinannya.
Mereka menuduh Satryo memiliki sikap temperamental dan melakukan pemecatan sepihak terhadap seorang pegawai tanpa prosedur yang jelas. Satryo membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa aksi tersebut terkait dengan rencana mutasi besar-besaran di kementeriannya. (merdeka)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, pernyataan Satryo mengenai kemungkinan dampak efisiensi anggaran terhadap program beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) memicu kekhawatiran di kalangan mahasiswa. Hal ini berujung pada demonstrasi mahasiswa yang menolak rencana tersebut. Situasi ini menambah tekanan terhadap posisinya di kabinet. (merdeka)
Pada 19 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan kabinet dan menggantikan Satryo dengan Brian Yuliarto sebagai Mendiktisaintek. Satryo menyatakan bahwa dirinya memilih mengundurkan diri karena merasa upayanya selama empat bulan terakhir tidak sesuai dengan harapan pemerintah. (Republika)
Setelah pengunduran dirinya, Satryo mengkritik Presiden Prabowo dengan menyebut bahwa presiden “alergi terhadap demo,” merujuk pada respons pemerintah terhadap aksi protes yang terjadi selama masa jabatannya. Pernyataan ini memicu tanggapan dari berbagai pihak, termasuk Menteri Hak Asasi Manusia yang membantah tuduhan tersebut. (kompas)
Kontroversi yang melibatkan Satryo Soemantri Brodjonegoro mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh pejabat publik dalam menavigasi dinamika politik dan birokrasi di Indonesia.
Penulis : Putra
Editor : Redaksi