Putin Setuju Gencatan Senjata, Tapi Tolak Proposal AS: "Harus Menghilangkan Akar Krisis! - Portal Berita Politik

Putin Setuju Gencatan Senjata, Tapi Tolak Proposal AS: “Harus Menghilangkan Akar Krisis!

- Editor

Jumat, 14 Maret 2025 - 07:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Rusia, Vladmir Putin

i

Presiden Rusia, Vladmir Putin

INDOTIMES.ID, Rusia – Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia setuju dengan usulan gencatan senjata, tetapi menegaskan bahwa perjanjian tersebut harus membawa perdamaian jangka panjang dan menyelesaikan akar konflik dengan Ukraina.

“Kami setuju dengan usulan untuk menghentikan permusuhan, tetapi gencatan senjata ini harus mampu menghasilkan perdamaian yang langgeng dan mengatasi penyebab krisis ini,” ujar Putin dalam pidatonya pada Kamis (13/3/2025) malam.

Namun, sikap Rusia tetap keras terhadap proposal gencatan senjata 30 hari yang diajukan Amerika Serikat. Yuri Ushakov, penasihat utama Putin dalam kebijakan luar negeri, menolak usulan AS tersebut dengan alasan bahwa hal itu hanya akan menjadi “jeda sementara” bagi militer Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tujuan kami adalah penyelesaian damai jangka panjang, bukan langkah-langkah yang hanya meniru perdamaian,” tegas Ushakov dalam wawancara dengan televisi pemerintah Rusia dan kantor berita RIA Novosti.

Penolakan Rusia terhadap usulan AS datang di tengah perundingan rahasia yang terus berlangsung antara Moskow dan Washington. Ushakov mengonfirmasi bahwa ia telah melakukan kontak rutin dengan Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Walz, meskipun pembicaraan tersebut tetap bersifat tertutup.

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy justru menyambut baik proposal AS. “Kami siap untuk gencatan senjata 30 hari seperti yang diusulkan Amerika,” kata Zelenskyy pada Rabu.

Sementara negosiasi masih berlangsung, Rusia menunjukkan dominasi militernya dengan merebut kembali kendali atas kota strategis Sudzha di wilayah Kursk, yang sebelumnya sempat dikuasai Ukraina sejak serangan mendadak pada Agustus lalu.

Dengan situasi yang terus memanas, dunia kini menanti apakah gencatan senjata yang diusulkan benar-benar akan membawa perdamaian, atau sekadar menjadi jeda sementara sebelum perang kembali berkobar.

 

Penulis : Fadhil

Berita Terkait

EU Desak Rusia Akhiri Perang! Aset Dibekukan, Gencatan Senjata Jadi Solusi?
Serangan Israel di Gaza Memicu Kecaman, Indonesia Desak Aksi Nyata Komunitas Internasional
G7 Ultimatum Rusia: Terima Gencatan Senjata atau Hadapi Sanksi Baru
Lentera Ramadan dari Kardus Daur Ulang, Cara Warga Gaza Menemukan Harapan
Israel Garis Keras Dukung Rencana Trump Usir Warga Gaza
Kronologi Penangkapan Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte
AS Tangkap Aktivis Pro-Palestina di Columbia University, Trump Janjikan Tindakan Keras
Israel Gunakan Kelaparan sebagai Sejata Perang, ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 14:20 WIB

EU Desak Rusia Akhiri Perang! Aset Dibekukan, Gencatan Senjata Jadi Solusi?

Rabu, 19 Maret 2025 - 18:23 WIB

Serangan Israel di Gaza Memicu Kecaman, Indonesia Desak Aksi Nyata Komunitas Internasional

Sabtu, 15 Maret 2025 - 15:26 WIB

G7 Ultimatum Rusia: Terima Gencatan Senjata atau Hadapi Sanksi Baru

Sabtu, 15 Maret 2025 - 11:43 WIB

Lentera Ramadan dari Kardus Daur Ulang, Cara Warga Gaza Menemukan Harapan

Sabtu, 15 Maret 2025 - 10:28 WIB

Israel Garis Keras Dukung Rencana Trump Usir Warga Gaza

Berita Terbaru