PALEMBANG, (indotimes) – Pj Gubernur Sumsel Pantau Proyek PT KAI Logistik Lahat-Kertapati. Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, bersama Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI), Rudi Ass Aturridha, meninjau Proyek Strategis Nasional Kereta Api Logistik Lahat-Kertapati di Keramasan, Kecamatan Kertapati, pada Sabtu (13/7/2024).
Proyek ini, yang termasuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) pemerintahan Presiden Joko Widodo, bertujuan untuk mendukung mobilitas pengangkutan batubara di Sumsel, memperkuat pasokan energi nasional untuk Jawa, Bali, dan Sumatera.
Elen Setiadi menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumsel mendukung penuh penyelesaian proyek ini. “Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini karena pentingnya bagi pasokan energi nasional,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah mendapatkan informasi dari Direktur KAI dan PT Kereta Api Logistik (Kalog), Elen mengakui adanya beberapa kendala di lapangan. Namun, ia optimis proyek akan selesai akhir bulan ini. “Kami telah menerima laporan perkembangan dan kendala yang dihadapi. Kami berupaya untuk menyelesaikannya sebelum akhir bulan ini,” katanya.
Elen juga menyoroti dampak ekonomi proyek ini bagi Sumsel, khususnya dalam mendukung pertambangan batubara. “Proyek ini akan meningkatkan kapasitas angkutan batubara dan memberikan multiplier effect yang signifikan bagi perekonomian daerah,” tambahnya.
Untuk mengatasi masalah lalu lintas di perlintasan sebidang, Elen menjelaskan bahwa pihaknya bersama PT KAI dan Kementerian PUPR telah menyelesaikan tiga flyover, dan akan melanjutkan pembangunan jembatan lainnya. “Kami telah menyelesaikan beberapa flyover dan akan segera melanjutkan pembangunan lainnya dengan dukungan Kementerian PUPR,” jelasnya.
Wahyu Utomo, Staf Khusus Bidang Percepatan Pembangunan Wilayah, Pembangunan Infrastruktur, dan Investasi Kementerian Perekonomian RI, dalam kunjungannya ke Palembang pada Mei lalu, menekankan pentingnya proyek ini. Menurutnya, pengangkutan batubara melalui jalan darat dan laut sudah terlalu padat dan merusak infrastruktur.
Wahyu juga menekankan bahwa proyek ini ekonomis dan penting untuk keberlanjutan pertambangan batubara di Sumsel. “Kereta api logistik adalah solusi terbaik mengingat batubara di Sumsel masih dapat ditambang lebih dari 20 tahun,” ujarnya.