INDOTIMES.ID, Jakarta – Indonesia dan Vietnam semakin memperkuat kerja sama di sektor ekonomi digital dan teknik. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam Nguyen Hong Dien dalam forum Vietnam-Indonesia High-Level Business Dialogue di Jakarta, Senin (10/3/2025).
Acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV) To Lam beserta jajaran pejabat tinggi Vietnam. Airlangga menegaskan bahwa kerja sama ini akan meningkatkan kapasitas para insinyur dan teknolog di kedua negara, serta membuka peluang besar di berbagai sektor strategis.
“Kerja sama ini bertujuan untuk mempromosikan ekonomi digital, termasuk teknologi informasi dan komunikasi (TIK), semikonduktor, serta industri kendaraan listrik. Kami juga akan menjajaki potensi kolaborasi lebih lanjut,” ujar Airlangga dalam sambutannya.
Kerja Sama Digital hingga Industri Teknologi
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vietnam telah terjalin selama 70 tahun, dan kini kedua negara berupaya membawa kemitraan ke tingkat yang lebih tinggi. Airlangga menyoroti potensi besar yang dimiliki Indonesia dan Vietnam, terutama dengan jumlah populasi hampir 400 juta jiwa.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama di bidang ekonomi digital, seperti implementasi transaksi lintas batas yang dapat mempercepat aktivitas perdagangan. Dalam bidang teknologi, Airlangga menyambut baik ekspansi FPT, perusahaan raksasa teknologi Vietnam, ke Indonesia. Saat ini, FPT telah bekerja sama dengan Pertamina, Ciputra, dan Metrodata dalam sektor energi, perbankan, teknologi informasi, kecerdasan buatan (AI), blockchain, serta komputasi awan (cloud computing).
“Indonesia dan Vietnam perlu fokus pada produksi produk bernilai tambah tinggi untuk meningkatkan daya saing di pasar global,” tambah Airlangga.
Target Perdagangan US$18 Miliar pada 2028
Kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Vietnam terus menunjukkan tren positif. Pada tahun 2024, nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai US$15 miliar, dan ditargetkan meningkat menjadi US$18 miliar pada 2028.
Lebih jauh, Airlangga menegaskan bahwa kedua negara memiliki visi yang sama untuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045. Oleh karena itu, kerja sama strategis ini menjadi kunci dalam mewujudkan visi “Era Keemasan” bagi Indonesia dan Vietnam.
“Saya optimis bahwa kemitraan ini akan menguntungkan kedua bangsa serta berkontribusi bagi masyarakat global. Mari kita perkuat kolaborasi dan eksplorasi peluang baru antara Indonesia dan Vietnam,” pungkas Airlangga.
Vietnam Sambut Baik Investasi di Sektor Strategis
Sementara itu, Sekjen PKV To Lam menyambut baik semakin eratnya hubungan investasi dan perdagangan antara kedua negara. Ia berharap pelaku usaha di Indonesia dan Vietnam dapat lebih aktif dalam mengeksplorasi peluang serta memperluas investasi di sektor-sektor strategis, seperti:
Sains dan teknologi
Inovasi, penelitian, dan pengembangan
Semikonduktor dan manufaktur chip
AI dan Internet of Things (IoT)
Energi terbarukan dan hidrogen
Keuangan dan pusat keuangan
Perawatan kesehatan dan bioteknologi
Menurutnya, sektor-sektor tersebut memiliki potensi besar di Vietnam maupun Indonesia dan memerlukan dukungan investasi yang kuat.
Dengan kerja sama ini, Indonesia dan Vietnam semakin mempertegas posisinya sebagai kekuatan ekonomi digital dan industri teknologi di Asia Tenggara.