INDOTIMES.ID, Jakarta – Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai konflik politik antara PDI Perjuangan (PDIP) dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) terus berlanjut dan semakin memanas setelah Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
“Jadi narasi yang berkembang belakangan ini bahwa PDIP klaim Jokowi kirim orang minta tidak dipecat, lalu dibantah oleh Jokowi dan sangat kelihatan sekali marah. Itu tentu menegaskan bahwa per hari ini PDIP dan Jokowi perseteruan politiknya tidak berkesudahan,” ujar Adi, dikutip detik, Minggu (16/3/2025).
Menurut Adi, hubungan PDIP dan Jokowi yang telah terjalin selama 23 tahun kini berada dalam titik terendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga menyebut bahwa masing-masing pihak memiliki pemahaman mendalam terkait manuver politik satu sama lain.
“Setelah Jokowi dinilai berkhianat oleh PDIP, praktis apapun yang disampaikan Jokowi bagi PDIP itu salah dan memang selalu bertabrakkan antara pernyataan dan perbuatannya,” tambahnya.
“Jokowi Ngaku Diam, Tapi Bicara ke Media Tiga Kali Sehari”
Politikus PDIP, Guntur Romli, menilai klaim Jokowi yang mengatakan dirinya tetap diam meski dicela dan dihina adalah kontradiktif.
“Saya juga ingin mengomentari pernyataan Jokowi yang ngaku diam, tapi tiap hari sepertinya dia tiga kali sehari ngomong ke media, udah kayak minum obat. Bagaimana disebut diam?” kata Guntur, Sabtu (15/3).
Guntur juga menyoroti beberapa pernyataan Jokowi yang menurutnya tidak sesuai dengan kenyataan, termasuk janjinya untuk kembali ke Solo dan menjadi rakyat biasa.
“Ternyata masih terus ‘blusukan politik’ ke mana-mana malah mau bikin partai super tbk. Apa yang disampaikan Jokowi tidak perlu dipercaya,” tegasnya.
“Jokowi Bisa Balas Serangan PDIP!”
Sementara itu, Wakil Ketua Umum relawan Pro-Jokowi (Projo), Freddy Damanik, menilai bahwa kesabaran Jokowi ada batasnya dan bisa saja suatu saat melawan balik PDIP.
“Faktanya selama ini memang beliau selalu diam setiap dicela, dihina, difitnah, tapi semua orang mempunyai batas kesabaran, termasuk seorang Jokowi,” ujar Freddy, Minggu (16/3/2026).
Ia juga memperingatkan bahwa jika PDIP terus menyerang Jokowi, bukan tidak mungkin Jokowi akan melakukan perlawanan politik.
“Kalau PDIP terus mengganggu Jokowi, bukan tidak mungkin Jokowi juga akan melawan dan menghancurkan kembali PDIP dengan caranya sendiri,” pungkasnya.