PALEMBANG, (indotimes.id) – Pembangunan pabrik minyak makan merah di Kabupaten Musi Banyuasin, Kecamatan Babat Toman, telah resmi dimulai beberapa hari yang lalu. Pabrik ini diharapkan menjadi salah satu dari dua pabrik minyak makan merah di Provinsi Sumatera Selatan, dengan lokasi lainnya di Musi Rawas.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel, Amiruddin, Provinsi Sumsel memiliki potensi untuk membangun pabrik minyak makan merah di tiga kabupaten: Musi Banyuasin, Musi Rawas, dan Banyuasin. Namun, saat ini hanya dua pabrik yang akan segera dibangun di Musi Banyuasin dan Musi Rawas.
“Sebenarnya potensinya ada di tiga kabupaten yaitu Musi Banyuasin, Musi Rawas, dan Banyuasin. Namun yang akan segera dibangun baru di dua kabupaten tersebut,” kata Amiruddin dikutip dari Tribun Sumsel, Senin (5/8/2024).
Minyak makan merah ini, menurut Amiruddin, memiliki kandungan gizi yang tinggi karena mempertahankan senyawa fitonutrien. Kandungan dalam minyak makan merah meliputi karoten sebagai sumber vitamin A, tokoferol dan tokotrienol sebagai sumber vitamin E, serta squalene. Minyak ini bersumber dari minyak kelapa sawit yang diperoleh melalui proses rafinasi tanpa pemucatan, deodorisasi, serta melalui fraksinasi minyak kelapa sawit mentah.
“Minyak makan merah ini bermanfaat untuk dikonsumsi sebagai minyak goreng serta bahan baku pangan. Minyak ini memiliki ciri khas yaitu warna terang mencolok dan aroma kuat,” jelasnya.
Amiruddin menambahkan bahwa minyak makan merah memiliki harga yang kompetitif. Saat ini, minyak tersebut belum dipasarkan karena pabriknya masih dalam tahap pembangunan. Pabrik yang sedang dibangun diharapkan memiliki kapasitas produksi CPO sebesar 30 ton, yang nantinya akan diolah menjadi 10 ton minyak makan merah.
“Pabrik tersebut kapasitasnya 30 ton CPO, dan diolah nantinya jadi 10 ton minyak makan merah. Itu biasanya cukup untuk di kecamatan tersebut saja,” ungkap Amiruddin.