LUBUKLINGGAU, (indotimes) – Wilayah Kota Lubuklinggau dan sekitarnya telah hampir dua pekan tidak diguyur hujan, menandai masuknya musim kemarau. Kondisi ini telah memicu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Muratara, yang tragisnya menyebabkan satu korban jiwa.
Melansir tribunsumsel, Dandim 0406 Lubuklinggau, Letkol Inf Arie Prasatyo Widyo Broto, menyatakan bahwa insiden ini memacu peningkatan kesiapan dan pemantauan di daerah-daerah rawan kebakaran. “Kami dari TNI Angkatan Darat Kodim akan menyiapkan antisipasi keadaan darurat untuk kasus Karhutla ini. Jangan sampai ada kerugian yang lebih luas,” ujar Arie pada Minggu (21/7/2024).
Saat ini, TNI sedang gencar mengantisipasi kejadian Karhutla di wilayah Musi Rawas, Lubuklinggau, dan Muratara. “Musim kemarau telah tiba, dan kami mendapat perintah dari pusat untuk melaksanakan kesiapsiagaan dalam menghadapi Karhutla,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
TNI juga telah menerima instruksi untuk meningkatkan kesiapsiagaan terkait Karhutla yang semakin marak di Sumatera Selatan. Langkah-langkah tersebut termasuk koordinasi intensif dengan BPBD dan Damkar serta memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan.
“Kami akan melakukan koordinasi intensif dengan BPBD dan pihak Damkar. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada di musim kemarau ini,” kata Arie.
Kehadiran musim kemarau yang disertai dengan risiko Karhutla memerlukan perhatian serius dari semua pihak. TNI berkomitmen untuk melindungi wilayah ini dari dampak yang lebih parah, sambil terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Sumber Berita: Internet