INDOTIMES.ID, Jakarta – Hilirisasi singkong di Provinsi Lampung bisa menjadi kunci kebangkitan ekonomi daerah dan ketahanan energi nasional.
Anggota Komisi XII DPR RI, Rocky Chandra, menegaskan bahwa Lampung, sebagai penghasil singkong terbesar di Indonesia, harus bertransformasi menjadi pusat industri bioetanol.
Untuk itu, ia mendesak pemerintah daerah agar segera bekerja sama dengan Pertamina guna mengolah singkong menjadi bioetanol sebagai bahan bakar alternatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya ingin mendorong Pertamina bekerja sama dengan Pemprov Lampung untuk mengembangkan hilirisasi singkong, yaitu etanol campur bioetanol,” ujar Rocky dalam kunjungan kerja spesifik ke TBBM Panjang Pertamina (Persero) dan PLN UID Lampung, dikutip dari laman dpr.go.id Kamis (13/3/2025).
Singkong Bisa Jadi Solusi Ketahanan Energi
Rocky menilai, jika hilirisasi berjalan optimal, petani Lampung tak lagi terjebak dalam fluktuasi harga komoditas mentah. Dengan adanya industri bioetanol, harga singkong bisa lebih stabil, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.
“Jika petani mendapatkan nilai tambah dari singkong, Lampung bisa lebih maju. Masyarakat akan menikmati keuntungan lebih besar,” tegasnya.
Namun, ia menyoroti pola masalah klasik setiap musim panen, di mana petani kesulitan memasarkan hasil panennya. Rocky menekankan bahwa kerja sama dengan Pertamina bisa menjadi solusi konkret untuk menyerap produksi singkong dan mengubahnya menjadi energi alternatif yang berkelanjutan.
Tantangan dan Potensi Lampung Sebagai Pusat Bioetanol
Meski potensinya besar, Rocky mengakui ada tantangan besar dalam infrastruktur, investasi, serta regulasi. Ia pun mendorong pemerintah untuk segera melakukan kajian mendalam dan mempercepat implementasi hilirisasi bioetanol dari singkong.
Sebagai informasi, 1 ton singkong segar dapat diolah menjadi 180 liter bioetanol. Saat ini, Lampung memiliki 71 perusahaan tepung tapioka yang mencakup lebih dari 50 persen industri serupa di Indonesia. Dengan bahan baku melimpah dan infrastruktur industri yang kuat, Lampung berpeluang besar menjadi lumbung bioetanol nasional.
Tunggu Apa Lagi?
Hilirisasi singkong bukan sekadar wacana, tetapi peluang nyata bagi Lampung untuk menjadi pemain utama dalam industri bioetanol. Jika tidak segera dieksekusi, peluang ini bisa saja diambil oleh daerah lain atau bahkan negara lain.
Pertanyaannya, akankah pemerintah dan Pertamina segera bertindak, atau justru membiarkan potensi besar ini terbuang sia-sia?
Penulis : Reza
Editor : Redaksi