INDOTIMES.ID, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan stabilitas harga dan pasokan minyak goreng Minyakita akan terjaga selama bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri.
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag, Moga Simatupang, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah pertemuan dengan pelaku usaha, termasuk produsen, repacker, dan pemilik terakhir, untuk memastikan pasokan minyak goreng tersebut tersedia dua kali lipat selama periode tersebut.
“Beberapa kali kita melakukan pertemuan dengan pelaku usaha, baik produsen, repacker, bahkan dengan owner terakhir, dan juga dengan dinas. Supaya pasokan minyak goreng tetap aman, terutama menjelang Ramadan dan Idulfitri ini untuk dua kali lipat pasokan,” ujar Moga dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (10/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Moga mengungkapkan, tingginya permintaan masyarakat terhadap Minyakita disebabkan oleh perbedaan harga yang cukup signifikan, yakni antara Rp5.000 hingga Rp6.000 lebih murah dibandingkan minyak goreng curah.
Program Minyakita sendiri merupakan bagian dari kewajiban pasok domestik (Domestic Market Obligation atau DMO) dari produsen dalam negeri, khususnya eksportir kelapa sawit dan produk turunannya. Setiap produsen yang memenuhi kewajiban DMO ini berhak mendapatkan insentif ekspor.
Namun, Moga mengakui bahwa realisasi DMO untuk minyak goreng belum mencapai target. Pemerintah menargetkan pasokan DMO minyak sawit sebesar 250.000 ton per bulan, namun pada Februari 2025, realisasi DMO hanya mencapai 174.136 ton, dan hingga 7 Maret 2025, realisasi DMO untuk Maret baru mencapai 30.038 ton. Kebutuhan nasional untuk minyak goreng sendiri diperkirakan sekitar 257.000 ton per bulan.
Moga mengungkapkan bahwa lima produsen besar telah menyepakati untuk meningkatkan pasokan minyak goreng Minyakita hingga dua kali lipat. Saat ini, Kemendag terus memantau perkembangan lebih lanjut terkait pasokan dan distribusi minyak goreng ini.
Berdasarkan rilis indeks perkembangan harga, pada minggu pertama Maret 2025, tercatat ada 136 daerah yang mengalami kenaikan harga minyak goreng.