INDOTIME.ID – Umat Islam di seluruh dunia tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Seperti yang diketahui, bulan suci ini terbagi menjadi tiga fase: 10 hari pertama adalah rahmat, 10 hari kedua adalah maghfirah (ampunan), dan 10 hari terakhir adalah pembebasan dari api neraka.
Memasuki fase kedua, banyak ulama menekankan pentingnya memperbanyak istighfar dan amal ibadah guna meraih keutamaan yang dijanjikan oleh Allah SWT. Hal ini didasarkan pada dalil-dalil dalam Al-Qur’an, hadis Rasulullah SAW, serta pandangan para ulama.
Dalil Al-Qur’an Tentang Maghfirah di 10 Hari Kedua Ramadhan
Salah satu ayat yang menegaskan tentang ampunan Allah bagi hamba-Nya adalah firman-Nya dalam Surah Az-Zumar:
“Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.'” (QS. Az-Zumar: 53)
Ayat ini menjadi pengingat bagi setiap Muslim bahwa Allah selalu membuka pintu ampunan-Nya, terlebih di bulan Ramadhan, khususnya pada 10 hari kedua yang disebut sebagai fase maghfirah.
Hadis Rasulullah SAW Tentang Ampunan di 10 Hari Kedua
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda:
“Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka.” (HR. Al-Baihaqi)
Hadis ini menunjukkan bahwa 10 hari kedua Ramadhan adalah waktu yang sangat istimewa untuk memohon ampunan Allah. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan taubat agar dosa-dosa mereka diampuni.
Pandangan Ulama Tentang Keutamaan 10 Hari Kedua Ramadhan
Para ulama sepakat bahwa fase kedua Ramadhan adalah waktu terbaik untuk memohon ampunan dan membersihkan diri dari dosa.
- Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa selama fase maghfirah ini, Allah SWT memberikan kesempatan luas bagi hamba-Nya untuk mendapatkan pengampunan dengan memperbanyak doa dan ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, shalat malam, dan sedekah.
- Syaikh Ibn Utsaimin juga menekankan bahwa dosa-dosa yang diampuni pada 10 hari kedua bukan hanya dosa kecil, tetapi juga dosa besar jika seseorang benar-benar bertaubat dengan sungguh-sungguh.
- Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Latha’if Al-Ma’arif menyebutkan bahwa di fase maghfirah ini, Allah SWT lebih dekat dengan hamba-Nya dan siap mengampuni siapa pun yang memohon dengan hati yang tulus.
Amalan yang Dianjurkan di 10 Hari Kedua Ramadhan
Agar dapat meraih keutamaan maghfirah di fase kedua Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk melakukan amalan berikut:
- Memperbanyak Istighfar – Mengucapkan Astaghfirullah wa atubu ilaih secara rutin untuk memohon ampunan Allah.
- Shalat Malam (Tahajud dan Tarawih) – Meningkatkan kualitas ibadah malam agar lebih mendekatkan diri kepada Allah.
- Sedekah dan Zakat – Berbagi kepada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.
- Membaca Al-Qur’an dan Merenungi Maknanya – Menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
- Memohon Ampunan dengan Doa yang Diajarkan Rasulullah – Salah satu doa yang dianjurkan adalah:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.” (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf, mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku).
Kesimpulan
Fase 10 hari kedua Ramadhan adalah waktu yang penuh dengan peluang untuk mendapatkan ampunan Allah SWT. Dengan memahami keutamaan maghfirah ini, umat Islam diharapkan dapat lebih meningkatkan ibadah dan memperbanyak istighfar agar dosa-dosanya dihapuskan.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Oleh karena itu, mari manfaatkan momen berharga ini dengan meningkatkan ibadah dan taubat agar kita termasuk golongan yang mendapat ampunan dari Allah SWT.