PALEMBANG – Berlian (13), seorang remaja asal Jalan Sukakarya, Sukarami, Palembang, kini menjadi sorotan publik setelah diduga menjadi korban malapraktik oleh seorang bidan. Berlian kini mengalami kebutaan dan membutuhkan donor kornea mata setelah mengonsumsi enam jenis obat yang diberikan oleh bidan tersebut.
Orang tua Berlian, Nila Sari (43), telah melaporkan kasus ini ke Polda Sumsel setelah melihat kondisi putrinya yang semakin memburuk. Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa ini bermula ketika Berlian mengalami demam, mual, dan muntah pada Selasa, 2 Juli 2024. Khawatir dengan kondisi putrinya, Nila membawa Berlian ke bidan AG, yang berlokasi tidak jauh dari rumah mereka.
Menurut Nila, bidan tersebut memberikan enam macam obat yang harus dikonsumsi tiga kali sehari. Namun, keesokan harinya, Berlian mulai mengalami ruam merah di sekujur tubuhnya, disertai pembengkakan pada mata yang membuatnya tidak bisa berkedip. “Saya pikir itu hanya reaksi obat, tapi anak saya tidak memiliki riwayat alergi obat,” ujar Nila.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah dua hari mengonsumsi obat-obatan tersebut, kondisi Berlian semakin parah. Pada Jumat, 5 Juli 2024, Nila membawa kembali putrinya ke bidan AG, namun bidan tersebut menilai gejala yang dialami Berlian sebagai hal yang lumrah. Karena kekhawatiran yang semakin besar, Nila akhirnya membawa Berlian ke RS Charitas Myria Palembang pada Minggu, 7 Juli 2024. Berlian harus menjalani perawatan intensif selama tujuh hari di rumah sakit tersebut.
Namun, kondisi Berlian tidak kunjung membaik, sehingga Nila memutuskan untuk melaporkan dugaan malapraktik ini ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Kota Palembang dan Sumsel, yang kemudian mendampingi Nila melaporkan kasus ini ke SPKT Polda Sumsel pada Minggu, 14 Juli 2024.
Hingga kini, kasus ini masih dalam penyelidikan oleh Unit Kesehatan Indags Ditreskrimsus Polda Sumsel. Kondisi Berlian semakin memburuk hingga harus menjalani operasi di RS Muhammad Hoesin Palembang pada Rabu, 24 Juli 2024, untuk menyelamatkan matanya yang nyaris terlepas.
Dalam mediasi yang difasilitasi oleh Lurah Sukarami Palembang, Martin, Nila Sari menyatakan harapannya agar anaknya bisa sembuh dan kembali melihat. Bidan AG, yang diduga bertanggung jawab atas kondisi Berlian, menyatakan akan bertanggung jawab atas pengobatan hingga Berlian sembuh. “Saya juga orang susah, tapi saya akan bertanggung jawab untuk kesembuhan Berlian,” ujarnya.
Namun, meski mediasi telah berlangsung selama dua jam, belum ada titik temu antara kedua belah pihak.