BOGOR, (indotimes) – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyambut Perdana Menteri Papua Nugini James Marape dalam kunjungan kerja di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin pagi.
Pertemuan ini menyoroti upaya peningkatan kerja sama antara kedua negara di berbagai sektor strategis, termasuk pertahanan, perdagangan, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya perjanjian kerja sama pertahanan yang baru saja diberlakukan untuk memperkuat keamanan kedua negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami juga menyambut baik pelaksanaan Joint Business Forum yang kedua dan penandatanganan dua MoU lintas batas darat untuk angkutan penumpang dan barang, yang sangat penting untuk meningkatkan ekonomi dan mempererat hubungan antar warga di perbatasan,” ujar Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi mendorong peningkatan kolaborasi di bidang kesehatan dan pendidikan. Ia menyatakan pentingnya melanjutkan pembahasan Preferential Trade Agreement untuk meningkatkan perdagangan bilateral.
“Pembaharuan perjanjian kerja sama kesehatan dan penandatanganan kerja sama pendidikan akan mempererat kolaborasi antara kedua negara,” tambahnya.
Presiden Jokowi juga menyoroti kerja sama dalam pembangunan jaringan listrik, dengan PT. PLN (Persero) yang telah berhasil menyelesaikan pembangunan jaringan listrik di perbatasan Skouw dan Wutung.
“Listrik sudah menyala di Wutung hari ini, dan Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan di Papua Nugini serta negara-negara Pasifik lainnya,” jelas Presiden.
Sebagai mitra strategis, Indonesia mengapresiasi peran Papua Nugini dalam meningkatkan kerja sama di kawasan Pasifik.
Presiden Jokowi berharap Papua Nugini dapat terus memberikan dukungan dalam upaya peningkatan kerja sama dengan negara-negara Pasifik, termasuk dalam forum MSG (Melanesian Spearhead Group) dan PIF (Pacific Islands Forum).
Presiden Jokowi juga mengekspresikan solidaritas Indonesia terhadap masyarakat Papua Nugini yang terdampak bencana tanah longsor, dengan harapan agar bantuan yang diberikan dapat meringankan beban mereka.
“Semoga bantuan ini dapat membantu saudara-saudara kita di PNG yang tertimpa musibah,” ungkapnya.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa menteri Indonesia, antara lain Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Menlu Retno Marsudi, Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim, Menhub Budi Karya Sumadi, dan Menkes Budi Gunadi Sadikin.