Fatah dan Hamas Tandatangani Deklarasi Perdamaian

Sejarah Baru: Fatah dan Hamas Tandatangani Deklarasi Perdamaian di Beijing

- Editor

Rabu, 24 Juli 2024 - 22:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beijing, (indotimes) – Dalam langkah bersejarah, dua faksi Palestina yang telah lama berseteru, Fatah dan Hamas, menandatangani deklarasi di Beijing. China mengumumkan bahwa kedua faksi ini sepakat untuk mengakhiri perselisihan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan bersatu membentuk pemerintahan persatuan nasional.

“Perwakilan senior dari 14 faksi Palestina mengadakan pembicaraan rekonsiliasi di Beijing dari 21 hingga 23 Juli,” ungkap Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China dikutip dari VOAIndonesia, Rabu (24/7/2024).

Baca Juga  Lentera Ramadan dari Kardus Daur Ulang, Cara Warga Gaza Menemukan Harapan

“Faksi-faksi Palestina itu menandatangani deklarasi Beijing untuk mengakhiri perpecahan dan memperkuat persatuan nasional Palestina, sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, di Washington, para pejabat AS belum memberikan tanggapan resmi terhadap perjanjian tersebut. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menegaskan bahwa AS tetap menganggap Hamas sebagai organisasi teroris dan tidak melihat peran Hamas dalam pemerintahan Gaza pascaperang.

Pembicaraan di Beijing bertujuan untuk menyusun peta jalan bagi Gaza pascaperang setelah gencatan senjata dicapai antara Israel dan Hamas, guna mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari sembilan bulan di Gaza.

Baca Juga  G7 Ultimatum Rusia: Terima Gencatan Senjata atau Hadapi Sanksi Baru

Fatah dan Hamas telah berselisih selama puluhan tahun mengenai sikap mereka terhadap Israel. Fatah menguasai Otoritas Palestina, yang memerintah sebagian Tepi Barat dan telah menandatangani perjanjian perdamaian sementara dengan Israel. Sebaliknya, Hamas menolak untuk secara resmi mengakui negara Yahudi tersebut.

Selama 17 tahun terakhir, Mesir dan negara-negara Arab lainnya telah berupaya mendamaikan Hamas dan Fatah. Namun, apakah kesepakatan yang dicapai di Beijing ini akan mampu bertahan di lapangan masih harus dilihat.

Baca Juga  Israel Garis Keras Dukung Rencana Trump Usir Warga Gaza

Perpecahan antara kedua faksi ini dimulai ketika pejuang Hamas mengusir pasukan Fatah dari Gaza pada 2007 dan mengambil alih wilayah pesisir tersebut. Kesepakatan terbaru di Beijing diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan perdamaian dan persatuan yang berkelanjutan di Palestina.

Sumber Berita: internet

Berita Terkait

G7 Ultimatum Rusia: Terima Gencatan Senjata atau Hadapi Sanksi Baru
Lentera Ramadan dari Kardus Daur Ulang, Cara Warga Gaza Menemukan Harapan
Israel Garis Keras Dukung Rencana Trump Usir Warga Gaza
Putin Setuju Gencatan Senjata, Tapi Tolak Proposal AS: “Harus Menghilangkan Akar Krisis!
Kronologi Penangkapan Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte
AS Tangkap Aktivis Pro-Palestina di Columbia University, Trump Janjikan Tindakan Keras
Israel Gunakan Kelaparan sebagai Sejata Perang, ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu
Bentrokan Mematikan di Suriah: Puluhan Orang Tewas dalam Serangan Balasan

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 15:26 WIB

G7 Ultimatum Rusia: Terima Gencatan Senjata atau Hadapi Sanksi Baru

Sabtu, 15 Maret 2025 - 11:43 WIB

Lentera Ramadan dari Kardus Daur Ulang, Cara Warga Gaza Menemukan Harapan

Sabtu, 15 Maret 2025 - 10:28 WIB

Israel Garis Keras Dukung Rencana Trump Usir Warga Gaza

Jumat, 14 Maret 2025 - 07:42 WIB

Putin Setuju Gencatan Senjata, Tapi Tolak Proposal AS: “Harus Menghilangkan Akar Krisis!

Rabu, 12 Maret 2025 - 12:20 WIB

Kronologi Penangkapan Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte

Berita Terbaru