SEMARANG, (indotimes) – Aktivitas seluncuran di pintu air Bendungan Banjirkanal Barat (BKB) Kota Semarang sedang marak dan viral di media sosial. Menanggapi fenomena ini, DPRD Kota Semarang meminta kepada Pemkot Semarang untuk memberikan fasilitas yang memadai bagi kegiatan tersebut.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Rahmulyo Adi Wibowo, mengungkapkan bahwa masyarakat menikmati kegiatan ini sebagai hiburan free.
“Pemerintah seharusnya tidak melarang, karena ini merupakan bagian dari tanggung jawab untuk memberikan kebahagiaan bagi warganya. Bahagia itu sederhana, jadi jangan dilarang,” ujarnya dikutip dari RRI, Rabu (17/7/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Fakta Menarik:
- Permintaan Fasilitas Keamanan:
Rahmulyo mengusulkan agar Pemkot memasang sistem peringatan dini (early warning system) sekitar 50 meter dari titik seluncur. Sistem ini akan terhubung dengan BPBD untuk memberikan peringatan jika terjadi banjir, sehingga orang-orang dapat segera menyingkir. - Petugas Siaga: Selain sistem peringatan dini, Rahmulyo juga mengusulkan adanya petugas BPBD dan Damkar yang siaga untuk memantau dan melakukan evakuasi serta penyelamatan jika terjadi insiden tenggelam.
- Dampak Ekonomi: Menurut Rahmulyo, kegiatan seluncuran ini juga berpotensi menghidupkan roda ekonomi lokal, terutama melalui aktivitas penarikan parkir dan mendukung usaha mikro kecil menengah (UMKM). “Karena gratis dan bisa menghidupkan UMKM, tapi memang harus ditata dengan baik. Pemkot sebaiknya tidak menerapkan pajak yang memberatkan,” tambahnya.
Aktivitas seluncuran di BKB Semarang bukan hanya menjadi hiburan populer di kalangan masyarakat, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian lokal jika dikelola dengan baik.
DPRD Kota Semarang berharap Pemkot bisa menyediakan fasilitas keamanan yang memadai dan mendukung pertumbuhan ekonomi di sekitar area tersebut.