INDOTIMES – Berikut beberapa fakta Fakta Gangguan TI Global: CrowdStrike dan Microsoft Terlibat, Dunia Terguncang:
Kekacauan Melanda Sektor Vital
Gangguan Teknologi Informasi (TI) massal baru-baru ini menyebabkan kekacauan di seluruh dunia, memengaruhi bank besar, media penyiaran, dan maskapai penerbangan. Akibatnya, banyak penerbangan dihentikan, antrean panjang terbentuk di bandara, dan operasi toko serta komunikasi mengalami gangguan besar.
Penyebab Gangguan
Microsoft mengonfirmasi bahwa mereka mengambil “langkah mitigasi” untuk menangani “dampak yang masih ada” dari gangguan tersebut.
Namun, rincian penyebab pasti belum jelas. Kementerian Dalam Negeri Australia dan American Airlines menyatakan bahwa masalah tersebut tampaknya terkait dengan perusahaan keamanan siber global, CrowdStrike.
Pandangan dari Australia
Koordinator Keamanan Siber Nasional Australia menyebut insiden ini sebagai. “gangguan teknis berskala besar” dan menegaskan bahwa tidak ada informasi yang menunjukkan serangan siber.
Juru bicara Menteri Dalam Negeri Australia juga mengaitkan gangguan ini dengan masalah di CrowdStrike.
Dampak pada Maskapai dan Lembaga Lain
American Airlines, maskapai penerbangan terbesar di dunia, menyatakan kepada BBC bahwa masalah TI disebabkan oleh “masalah teknis dengan CrowdStrike yang berdampak pada beberapa maskapai penerbangan.”
United Airlines juga menyatakan bahwa “gangguan perangkat lunak pihak ketiga” mempengaruhi sistem komputer di seluruh dunia, termasuk di United.
Saham Anjlok
Saham CrowdStrike merosot sebanyak 14% pada awal perdagangan, sementara saham Microsoft dan sektor perjalanan serta rekreasi juga mengalami penurunan akibat gangguan tersebut yang mengancam musim liburan.
Penjelasan dari CEO CrowdStrike
CEO CrowdStrike, George Kurtz, menjelaskan bahwa perusahaan sedang bekerja dengan pelanggan yang terkena dampak pembaruan perangkat lunak untuk host Windows. “Host Mac dan Linux tidak terpengaruh. Ini bukan insiden keamanan atau serangan siber,” jelas Kurtz.
Masalah tersebut telah diidentifikasi, diisolasi, dan perbaikan telah diterapkan. CrowdStrike terus memberikan pembaruan melalui portal dukungan dan situs web mereka.
CrowdStrike: Perusahaan Keamanan Siber yang Terkenal
CrowdStrike, berbasis di Austin, Texas, adalah perusahaan keamanan siber terkemuka yang terdaftar di indeks S&P 500 dan Nasdaq. Didirikan 13 tahun lalu, perusahaan ini mempekerjakan hampir 8.500 orang.
CrowdStrike dikenal karena keterlibatannya dalam investigasi serangan siber terkenal, seperti peretasan sistem komputer Sony Pictures pada 2014. Ironisnya, kali ini perusahaan yang biasanya menjadi solusi untuk masalah TI justru terlibat dalam penyebab gangguan tersebut.
Dampak Global
Gangguan ini pertama kali dilaporkan di Australia, mempengaruhi sistem pembayaran di toko-toko seperti Woolworths dan lembaga keuangan seperti National Australia Bank.
Masalah kemudian menyebar ke Amerika Serikat, dengan negara bagian Alaska melaporkan layanan darurat terpengaruh dan maskapai penerbangan besar seperti United, Delta, dan American Airlines membatalkan penerbangan.
Maskapai penerbangan Australia, Virgin Australia dan Jetstar, juga terpaksa menunda atau membatalkan penerbangan.
Di Eropa, bandara seperti Stansted dan Gatwick di London serta Schiphol di Amsterdam melaporkan penundaan. Ryanair mengalami “potensi gangguan di seluruh jaringan” akibat pemadaman pihak ketiga. Lembaga penyiaran seperti Sky News di Inggris juga terjebak dalam kekacauan ini.
Dampak Lainnya
Bursa Efek London melaporkan masalah dengan layanan beritanya, sementara Israel mengalihkan 15 rumah sakit ke proses manual tanpa mempengaruhi perawatan medis.
Terminal peti kemas terbesar di Polandia, Baltic Hub, mengeluhkan hambatan operasi terminal akibat gangguan ini. Di Inggris, perusahaan kereta api dan beberapa bedah medis mengalami masalah TI yang meluas, sementara jaringan toko roti Gail’s tidak dapat menerima pembayaran di dalam toko.
Kesimpulan
Gangguan TI global yang melibatkan CrowdStrike dan Microsoft ini menunjukkan betapa rentannya infrastruktur digital modern terhadap masalah teknis. Meskipun penyebab pasti belum diketahui, upaya mitigasi dan koordinasi terus dilakukan untuk meminimalkan dampak gangguan ini.
Sumber Berita: Internet