Palembang – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) secara resmi merekomendasikan Ir. H. Mawardi Yahya sebagai Calon Gubernur dan Hj. Dr. R. A. Anita Noeringhati, S.H., M.H. sebagai Calon Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan untuk Pilkada 2024. Keputusan ini dituangkan dalam surat rekomendasi nomor 07-1009/Rekom/DPP-Gerindra 2024, yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pada Kamis (18/7/2024).
Pasangan yang dijuluki “Matahati” ini menerima sejumlah instruksi penting dari DPP Partai Gerindra. Instruksi tersebut mencakup koordinasi dengan seluruh jajaran partai di Sumatera Selatan, peningkatan popularitas dan elektabilitas, serta kelengkapan partai koalisi untuk memenuhi persyaratan minimal 20 persen kursi DPRD. Selain itu, pasangan ini diharuskan menaati Manifesto Perjuangan, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), serta arahan dari Partai Gerindra.
Surat rekomendasi tersebut menegaskan bahwa jika kelengkapan partai koalisi tidak terpenuhi hingga batas waktu yang ditentukan, rekomendasi ini akan dievaluasi kembali. Keputusan ini menjadi tonggak awal bagi pasangan Matahati dalam persiapan mereka menuju Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peta Politik Sumsel: Head to Head antara Matahati dan HDCU
Panglima Kemenangan Matahati, Ir. H. Syahrial Oesman, mengungkapkan bahwa setelah dukungan dari Gerindra (11 kursi), pasangan ini diperkirakan akan mendapatkan dukungan dari Pan (6 kursi) dan Golkar (12 kursi), sehingga total menjadi 29 kursi. Hal ini membuat pasangan Matahati diprediksi akan bersaing ketat dengan pasangan HDCU (Herman Deru – Cik Ujang), yang telah mendapatkan 25 kursi dari Partai NasDem (10 kursi), Partai Demokrat (8 kursi), dan PKS (7 kursi).
Sementara itu, pasangan HAPAL (Heri Amalindo dan Popo Ali Martopo) belum mendapatkan sinyal dukungan dari partai manapun.
Menunggu Keputusan Golkar
Partai Golkar telah mengeluarkan 10 surat keputusan (SK) untuk bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Serentak 2024. Namun, untuk provinsi Sumatera Selatan, SK tersebut belum keluar. Tim pemenangan Matahati, Amrah Muslimin, tetap optimis bahwa Golkar dan partai lainnya akan mengusung pasangan Matahati. Amrah menegaskan bahwa proses rekomendasi masih berjalan dan saat ini pasangan Matahati serta tim terus bergerak untuk melakukan sosialisasi dan mendekatkan diri kepada masyarakat.
Menurut pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof. Dr. Febrian, kebiasaan partai di pusat seringkali mengeluarkan rekomendasi di detik-detik akhir. Febrian menilai bahwa belum keluarnya rekomendasi dari Golkar untuk Sumsel bukan karena keraguan, melainkan karena pertimbangan hasil survei internal dan dinamika politik lainnya.
Sekretaris DPD Partai Golkar Sumsel, Andie Dinialdi, menjelaskan bahwa mekanisme dan proses Pilkada sedang berlangsung dan survei tahap kedua menjadi referensi untuk dukungan pasangan calon. Ia menegaskan bahwa DPD Partai Golkar Sumsel akan taat dan patuh pada keputusan DPP Partai Golkar.
Optimisme Kemenangan Golkar
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, menyatakan optimisme bahwa Golkar dapat memenangkan Pilkada 2024 dengan target kemenangan di atas 60 persen, mengingat keberhasilan Pilkada Serentak sebelumnya. Golkar saat ini masih mengejar untuk memberikan surat keputusan kepada 27 provinsi yang tersisa.
Dengan dinamika politik yang terus berkembang, Pilkada Sumatera Selatan 2024 menjadi ajang yang sangat dinantikan, menampilkan pertarungan antara pasangan-pasangan calon dengan dukungan kuat dari partai-partai besar. Dukungan resmi dari Golkar untuk pasangan Matahati akan menjadi faktor penentu dalam peta politik Sumatera Selatan menjelang Pilkada 2024.