PALEMBANG, (indotimes.id) – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumatera Selatan mengungkapkan bahwa pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Sumsel masih berjalan sesuai dengan target atau “on track”. Hingga Juni 2024, realisasi pendapatan negara di Sumsel mencapai Rp 9,16 triliun, terealisasi sebesar 41,40 persen dari target yang ditetapkan.
Kepala Kanwil DJPb Sumatera Selatan Rahmadi Murwanto menyampaikan bahwa penerimaan perpajakan berhasil direalisasikan sebesar Rp 7,701 miliar, atau sekitar 38,68 persen dari target. “Dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama, realisasi ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,87 persen,” ujar Rahmadi dikutip dari tribunsumsel.com, Senin (5/8/2024).
Menurut Rahmadi, pertumbuhan penerimaan pajak didorong oleh peningkatan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri (PPN DN) atas pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) serta kuatnya konsumsi domestik. Selain itu, penerimaan bea masuk juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 34,99 persen, dengan realisasi hingga Juni 2024 mencapai Rp 104,41 miliar atau 51,58 persen dari pagu yang ditetapkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga menunjukkan kinerja positif, terdiri dari pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp 970,40 miliar, pendapatan PNBP lainnya sebesar Rp 491,37 miliar, serta pendapatan dari aset, piutang, dan lelang yang mencapai Rp 25,22 miliar.
Untuk belanja negara di Sumsel, terealisasi sebesar Rp 22,50 triliun, mencatat pertumbuhan positif sebesar 21,49 persen dibandingkan tahun lalu. Belanja ini didorong oleh peningkatan alokasi untuk pembangunan infrastruktur, kegiatan pemilu 2024, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, dan bantuan sosial Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dari Kementerian Sosial.
Penyaluran Tambahan Kebutuhan Daerah (TKD) tercatat sebesar Rp 14,32 triliun atau 45,25 persen dari pagu, dengan faktor pendorong utama berupa pertumbuhan kinerja penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan dana desa di Sumsel.