INDOTIMES.ID – Menteri Kehutanan (Menhut) sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, tengah menjadi sorotan publik. Hal ini terkait dengan masuknya belasan kader PSI dalam kepengurusan Organisasi Operation Management Office Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 di Kementerian Kehutanan (Kemenhut).
Kader-kader PSI yang bergabung dalam struktur FOLU Net Sink 2030 mendapatkan gaji antara Rp8 hingga Rp50 juta. Di antara mereka, terdapat pasangan suami istri yang juga pejabat DPP PSI, yakni Andy Budiman dan Suci Mayang Sari.
Islah Bahrawi seorang toko muda NU, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), turut mengkritik keras langkah tersebut. Ia menyatakan ketidakpuasannya melalui akun X pada Minggu, (9/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tidak lolos ke Senayan saja kelakuannya begini, bayangkan jika mereka lolos. Dulu, dulu sekali, saya sempat optimis dengan partai ini,” tulis Islah Bahrawi dalam akun X.
Ia menyebutkan bahwa sikap PSI ini mengingatkan pada perilaku yang sama seperti partai-partai sebelumnya yang ia anggap tidak berubah.
Selain itu, Islah mengungkapkan bahwa dirinya pernah mendapat rekomendasi untuk bergabung dengan PSI, namun ia memutuskan untuk tidak mengikutinya karena melihat pola yang sama dalam mendapatkan kekuasaan.
Sebagai informasi, Raja Juli Antoni membawa setidaknya sebelas kader PSI untuk bergabung dalam FOLU Net Sink 2030 yang dibiayai melalui hibah dari Norway Contribution, yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).
Dalam Kepmen Kehutanan No 32/2025, sebelas kader PSI yang bergabung dalam tim ini tercatat menerima honor antara Rp20 juta hingga Rp50 juta per bulan. Beberapa di antaranya termasuk Andy Budiman sebagai Dewan Penasehat, Kokok Dirgantoro sebagai anggota bidang Pengelolaan Hutan Lestari, dan Suci Mayang Sari sebagai anggota bidang Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas.