MUSI RAWAS, (Indotimes) – Dua posko Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Bina Insan (Univ BI) Kota Lubuklinggau di Kecamatan Selangit, Musi Rawas, menjadi sasaran pencurian. Insiden ini mendorong pihak kampus untuk mengambil tindakan tegas.
Rektor Universitas Bina Insan, Dr. H Sardiyo, menyatakan bahwa ratusan mahasiswa yang menjalankan KKN di seluruh desa dan kelurahan di Kecamatan Selangit kini telah ditarik dan dipindahkan ke desa lain.
“Langkah tegas ini diambil setelah kejadian kemarin, di mana dua posko KKN mahasiswa dibobol maling,” kata Sardiyo saat dikonfirmasi pada Jumat (26/07/2024) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akibat kejadian tersebut, sejumlah barang berharga milik mahasiswa hilang, seperti handphone dan laptop.
Menurut Sardiyo, insiden ini merupakan kerugian bagi daerah, baik Musi Rawas maupun Kecamatan Selangit, karena mencoreng citra daerah.
“Padahal, para mahasiswa ini merupakan aset bagi daerah,” jelas Sardiyo.
Sebanyak 10 kelompok mahasiswa ditarik dari wilayah KKN. Setiap kelompok terdiri dari 8 hingga 10 mahasiswa.
“Sudah kita tarik semua mahasiswa dari wilayah KKN di Kecamatan Selangit,” ungkap Sardiyo.
Kejadian ini telah dilaporkan kepada aparat kepolisian dan kampus masih menunggu proses lebih lanjut.
Baru lima hari menjalani program KKN di Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas, posko milik mahasiswa Univ BI sudah dua kali disatroni maling. Sekitar 10 handphone dan laptop raib dibawa kabur pelaku.
Informasi dari lapangan menyebutkan bahwa pencurian terjadi pada malam pertama dan malam kelima pelaksanaan KKN. Kejadian ini dibenarkan oleh Camat Selangit, Misbahudin Lubis, saat dikonfirmasi pada Sabtu (27/07/2024).
Camat menjelaskan bahwa pencurian terjadi di dua lokasi berbeda, yakni di Desa Muara Nilau dan Desa Taba Tengah, Kecamatan Selangit, Musi Rawas.
“Benar, kejadiannya di Desa Muara Nilau sekitar 5 hari yang lalu, dan kemudian malam tadi di Desa Taba Tengah,” kata Camat.
Camat menyatakan bahwa kejadian pertama sudah dilaporkan ke Polsek dan Polres Musi Rawas. “Barang yang hilang di Desa Muara Nilau sekitar 4-5 handphone. Di Desa Taba Tengah juga sekitar 5 handphone dan laptop,” ucap Camat.
Kronologis pencurian diduga terjadi saat mahasiswa sedang tidur. Pelaku masuk dan mengambil barang berharga seperti handphone dan laptop.
“Pelaku masuk dan mengambil barang berharga milik mahasiswa pada dini hari saat mereka tidur,” jelas Camat.
Akibat kejadian tersebut, seluruh mahasiswa KKN di Kecamatan Selangit ditarik oleh pihak kampus.
“Sebelumnya, kami sudah koordinasi dengan pihak kampus agar mahasiswa KKN tidak ditarik, karena masyarakat seperti inilah yang harus dibina,” jelas Camat.
Namun, karena keinginan mahasiswa dan tekanan dari orang tua, akhirnya seluruh mahasiswa KKN di Kecamatan Selangit ditarik.
“Sore tadi, semua mahasiswa ditarik. Saat ini tersisa dua posko yang belum ditarik, yakni di Desa Karang Panggung dan Desa Lubukngin Baru,” ungkap Camat.
Camat juga mendesak agar pihak berwenang segera menangkap pelaku pencurian sehingga Kecamatan Selangit kembali kondusif.
“Untuk ke depannya, harapannya pihak kampus jangan ragu dan khawatir menempatkan mahasiswa untuk KKN di Selangit. Kami jamin keamanan dan keselamatannya,” tegas Camat.