APBN 2025 Sudah Defisit Rp31,2 Triliun di Awal Tahun, Ekonom Waspadai Pelebaran - Portal Berita Politik

APBN 2025 Sudah Defisit Rp31,2 Triliun di Awal Tahun, Ekonom Waspadai Pelebaran

- Editor

Jumat, 14 Maret 2025 - 08:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati

i

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati

INDOTIMES.ID, Jakarta — Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mencatat defisit Rp31,2 triliun hingga akhir Februari, atau setara 0,13 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut angka ini masih dalam batas target defisit APBN sebesar 2,53 persen dari PDB.

“APBN 2025 didesain dengan defisit Rp616,2 triliun. Jadi, defisit 0,13 persen ini masih sesuai dengan rencana,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/3).

Meski defisit terjadi, APBN masih mencatat keseimbangan primer surplus Rp48,1 triliun. Realisasi penerimaan negara hingga Februari mencapai Rp316,9 triliun atau 10,5 persen dari target. Penerimaan pajak mencapai Rp187,8 triliun, bea cukai Rp42,6 triliun, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp76,4 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, belanja negara hingga akhir Februari tercatat Rp348,1 triliun atau 9,6 persen dari target tahunan. Belanja pemerintah pusat mencapai Rp211,5 triliun, sementara transfer ke daerah sudah mencapai Rp136,6 triliun.

Gejolak Global dan Kebijakan Trump Memengaruhi Ekonomi

Menkeu Sri juga menyoroti dampak kebijakan ekonomi global, khususnya setelah Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS.

“Semenjak Presiden Trump dilantik kembali, berbagai kebijakan yang dikeluarkan terus menimbulkan gejolak global,” katanya.

Dinamika ini berdampak pada nilai tukar rupiah yang melemah ke Rp16.340 per USD hingga akhir Februari. Pergerakan yield surat berharga negara dan harga minyak juga mengalami volatilitas akibat kebijakan AS serta reaksi dari negara-negara besar seperti Kanada, Eropa, China, dan Meksiko.

Di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 bertahan di level 5,03 persen. Sri Mulyani menyebut angka ini sebagai pencapaian positif di tengah tekanan ekonomi dunia.

Defisit Berpotensi Melebar, Ekonom Beri Peringatan

Ekonom CORE Indonesia, Yusuf Hendry, menilai defisit yang terjadi lebih awal dari tahun lalu—yang baru muncul pada Mei 2024—menjadi catatan penting bagi pemerintah. Ia menyebut beberapa faktor penyebabnya, seperti penerimaan negara yang terkontraksi hingga 20 persen, dampak penyesuaian tarif PPN, serta sistem perpajakan yang dinilai belum siap dengan implementasi Coretax.

Selain itu, penurunan harga komoditas juga turut berkontribusi terhadap defisit. Yusuf memperingatkan bahwa pelebaran defisit bisa terjadi jika pemerintah tidak melakukan efisiensi belanja dan mempertimbangkan faktor ekonomi secara menyeluruh.

“Mungkin momen Ramadan dan Lebaran bisa mendongkrak penerimaan negara dalam jangka pendek, tapi setelah itu pemerintah harus memastikan ada dorongan ekonomi yang lebih kuat agar defisit tidak semakin melebar,” pungkasnya.

 

Penulis : Andri

Berita Terkait

Fakta-Fakta Aksi Demonstrasi Pengusaha Truk Indonesia
Banyak Rumah Subsidi Bermasalah! Prabowo Murka, Perintahkan Audit dan Evaluasi
Revisi UU TNI: Jabatan Sipil Bisa Diisi Militer, Revisi Bukan dari Prabowo, Benarkah Dwifungsi ABRI Kembali?
Percepatan Pengangkatan CASN 2024: Pemerintah Daerah Dituntut Bergerak Cepat
Pemerintah Tetapkan Kawasan Transmigrasi Barelang, Dorong Perekonomian Rempang
Ramadan Momentum Perkuat Pesantren Ramah Anak, Kemenag Targetkan 6.530 Pesantren pada 2029
Jelang Lebaran, PTPN IV PalmCo Gelar Operasi Pasar Tekan Harga Pangan di Riau
KPK Dukung Presiden Prabowo Bangun Penjara Khusus Koruptor di Pulau Terpencil, “Sediakan Alat Pertanian”

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 13:38 WIB

Fakta-Fakta Aksi Demonstrasi Pengusaha Truk Indonesia

Kamis, 20 Maret 2025 - 11:12 WIB

Banyak Rumah Subsidi Bermasalah! Prabowo Murka, Perintahkan Audit dan Evaluasi

Kamis, 20 Maret 2025 - 10:32 WIB

Revisi UU TNI: Jabatan Sipil Bisa Diisi Militer, Revisi Bukan dari Prabowo, Benarkah Dwifungsi ABRI Kembali?

Rabu, 19 Maret 2025 - 16:31 WIB

Percepatan Pengangkatan CASN 2024: Pemerintah Daerah Dituntut Bergerak Cepat

Rabu, 19 Maret 2025 - 14:20 WIB

Pemerintah Tetapkan Kawasan Transmigrasi Barelang, Dorong Perekonomian Rempang

Berita Terbaru