INDOTIMES – Dalam era digital yang semakin berkembang, penggunaan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, di tengah kemudahan akses informasi dan komunikasi, terdapat etika dan adab yang harus diperhatikan. Para ulama, sebagai penuntun moral dalam kehidupan masyarakat, memberikan pandangan yang bijak tentang bagaimana seharusnya kita berinteraksi di dunia maya. Berikut Adab Menggunakan Media Sosial Menurut Para Ulama:
1. Menjaga Lisan dan Tulisan
Salah satu adab utama menggunakan media sosial menurut para ulama adalah menjaga lisan dan tulisan. Ustaz Abdul Somad, seorang ulama terkemuka di Indonesia, menekankan pentingnya berkomunikasi dengan sopan dan tidak menyebarkan ujaran kebencian. “Media sosial adalah cerminan diri kita, maka dari itu gunakanlah dengan bijak dan penuh kesopanan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
2. Menghindari Fitnah dan Hoaks
Penyebaran informasi yang tidak benar atau hoaks adalah salah satu masalah besar di media sosial. Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa menyebarkan informasi tanpa verifikasi dapat menimbulkan fitnah dan merusak keharmonisan masyarakat. “Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk selalu berkata benar, dan itu termasuk dalam aktivitas kita di media sosial,” tegasnya.
3. Menggunakan Media Sosial untuk Kebaikan
Para ulama juga mengajak umat Islam untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana menyebarkan kebaikan. Ustaz Yusuf Mansur menyebutkan bahwa media sosial dapat menjadi alat dakwah yang efektif jika digunakan dengan tujuan yang baik. “Sebarkanlah ilmu, ajakan kebaikan, dan motivasi yang bisa membawa manfaat bagi orang lain,” katanya.
4. Menghormati Privasi Orang Lain
Menghormati privasi orang lain adalah adab penting lainnya dalam bermedia sosial. Ustaz Khalid Basalamah menyoroti bahwa mengambil atau menyebarkan foto dan informasi pribadi tanpa izin adalah tindakan yang tidak etis. “Kita harus menghormati hak privasi setiap individu, baik itu di dunia nyata maupun di dunia maya,” jelasnya.
5. Menjaga Diri dari Konten Negatif
Konten negatif seperti pornografi, kekerasan, dan konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam harus dihindari. Ustaz Oemar Mita mengingatkan bahwa sebagai Muslim, kita harus selektif dalam memilih konten yang kita konsumsi dan bagikan. “Jaga diri dan keluarga dari pengaruh buruk media sosial dengan bijak memilih konten,” sarannya.
6. Menghindari Debat Kusir
Debat kusir atau perdebatan yang tidak produktif sering terjadi di media sosial. Ustaz Firanda Andirja menyarankan agar umat Islam tidak terjebak dalam perdebatan yang hanya membuang waktu dan energi. “Lebih baik fokus pada hal-hal yang bermanfaat daripada berdebat tanpa tujuan yang jelas,” ujarnya.
Kesimpulan
Para ulama menekankan bahwa media sosial adalah alat yang bisa membawa manfaat besar jika digunakan dengan bijak. Etika dan adab dalam bermedia sosial sangat penting untuk menjaga keharmonisan, kebenaran, dan kebaikan dalam interaksi kita sehari-hari. Dengan mengikuti panduan dari para ulama, kita bisa menjadikan media sosial sebagai sarana yang positif dan bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat luas.
Sumber Berita: Research indotimes.id/internet