INDOTIMES.ID, 8 Maret 2025 – Dalam ajaran Islam, menerima tamu bukan hanya sekadar tradisi sosial, tetapi juga bagian dari adab yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Hal ini tidak hanya menunjukkan keramahan tetapi juga mencerminkan akhlak seorang Muslim yang baik. Al-Qur’an, hadist, serta penjelasan para ulama memberikan petunjuk yang jelas mengenai bagaimana seharusnya seorang Muslim menerima tamu dengan cara yang sesuai syariat.
1. Al-Qur’an: Menghargai Tamu sebagai Anugerah
Al-Qur’an tidak secara eksplisit membahas adab menerima tamu, namun dalam beberapa ayatnya, Allah mengajarkan kita untuk menghargai orang lain, termasuk tamu yang datang ke rumah. Salah satu prinsip dasar yang terkandung dalam Al-Qur’an adalah pentingnya menghormati orang lain. Dalam Surah Al-Hashr (59:9), Allah berfirman:
“Dan orang-orang yang datang setelah mereka (Muhajirin), mereka berdoa, ‘Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau menaruh dalam hati kami perasaan dendam terhadap orang-orang yang beriman…'”
Meskipun ayat ini tidak secara langsung berbicara tentang tamu, namun prinsipnya adalah menghargai orang lain dengan penuh kasih sayang, yang juga berlaku dalam konteks menerima tamu. Tamu adalah orang yang kita sambut, dan harus dihormati sebagaimana penghargaan terhadap orang yang telah lebih dulu beriman.
2. Hadist: Tamu adalah Berkah yang Harus Dihormati
Hadist Nabi Muhammad SAW memberikan pedoman yang lebih spesifik mengenai adab menerima tamu. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadist ini menegaskan bahwa memuliakan tamu merupakan bagian dari iman seorang Muslim. Sebagaimana kita memuliakan tamu dengan memberikan pelayanan terbaik, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan bahwa melayani tamu dengan baik adalah bentuk pengamalan iman kita.
Selain itu, dalam hadist lainnya, Rasulullah SAW menyarankan agar memberikan makanan dan minuman kepada tamu yang datang, bahkan jika tamu tersebut hanya singgah untuk waktu yang singkat. Beliau bersabda:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya yang datang kepadanya.” (HR. Bukhari)
3. Penjelasan Ulama: Tamu adalah Hak yang Perlu Dipenuhi
Ulama Islam juga menekankan pentingnya adab dalam menerima tamu. Dalam kitab Riyadh al-Salihin, Imam Nawawi menyebutkan bahwa menerima tamu adalah bentuk kebaikan yang tidak hanya menjadikan rumah seseorang sebagai tempat yang nyaman, tetapi juga sebagai tempat yang penuh dengan barakah.
Imam Ibn Qudamah dalam kitabnya Al-Mughni menjelaskan bahwa memberikan fasilitas terbaik kepada tamu bukan hanya sekedar kewajiban sosial, tetapi merupakan amalan yang membawa pahala. Beliau menyarankan agar tamu diberikan perhatian, dihormati, dan jika perlu, disediakan tempat tinggal yang nyaman selama mereka berada di rumah kita.
Sementara itu, Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulum al-Din menekankan bahwa tamu yang datang membawa berkah. Tamu yang datang, menurut beliau, tidak hanya sekadar orang luar yang singgah, tetapi membawa rahmat dari Allah. Oleh karena itu, memuliakan tamu adalah tindakan yang sangat dianjurkan dalam Islam.
4. Adab Praktis dalam Menerima Tamu
Para ulama sepakat bahwa dalam praktiknya, adab menerima tamu harus mencakup beberapa hal penting:
- Memberikan Salam dan Menyambut dengan Sopan: Menyambut tamu dengan salam dan kata-kata yang baik adalah bagian dari tradisi Islam yang mulia.
- Memberikan Tempat yang Nyaman: Memastikan tamu merasa nyaman, baik dalam hal tempat duduk, makanan, maupun perhatian.
- Memberikan Makanan dan Minuman: Memberikan makanan atau minuman yang baik, sebagaimana diajarkan dalam hadist.
- Menghormati Waktu Tamu: Tidak memaksa tamu untuk tinggal lebih lama dari yang diinginkan atau mengganggu kenyamanan mereka.
Kesimpulan
Adab menerima tamu dalam Islam tidak hanya mencakup sikap hormat dan perhatian terhadap tamu, tetapi juga merupakan bagian dari pengamalan iman. Dengan menghargai tamu, kita menjalankan ajaran Al-Qur’an dan hadist Nabi Muhammad SAW, serta mengikuti penjelasan para ulama yang menekankan pentingnya keramahan dan perhatian kepada orang yang datang. Sebagai umat Islam, mari kita terus memuliakan tamu dan menjadikan setiap kunjungan sebagai kesempatan untuk berbagi kebaikan dan barakah. Wallahualam..