INDOTIMES – Membaca Al-Qur’an bukan hanya sekadar aktivitas ritual bagi umat Muslim, tetapi juga sebuah ibadah yang memiliki nilai spiritual tinggi. Para ulama telah menggariskan berbagai adab dalam membaca Al-Qur’an untuk memastikan bahwa pembacaan dilakukan dengan penuh hormat dan khusyuk.
1. Niat yang Ikhlas
Prof. Dr. Quraish Shihab, seorang pakar tafsir Al-Qur’an, menekankan pentingnya niat yang ikhlas sebelum memulai membaca Al-Qur’an. “Setiap amal tergantung pada niatnya. Membaca Al-Qur’an harus dilakukan semata-mata untuk mencari keridhaan Allah SWT, bukan untuk tujuan duniawi,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
2. Bersuci
Menurut Imam Al-Ghazali dalam karyanya “Ihya Ulumuddin”, bersuci atau berwudhu sebelum membaca Al-Qur’an merupakan salah satu adab penting. “Al-Qur’an adalah kitab suci, maka hendaknya dibaca dalam keadaan suci,” tulisnya.
3. Membaca dengan Tartil
Membaca dengan tartil, yaitu pelan-pelan dan jelas, adalah adab lain yang ditekankan oleh para ulama. “Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Muzzammil ayat 4, ‘Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan’,” ungkap Ustadz Abdul Somad, seorang dai kondang. “Membaca dengan tartil membantu kita memahami dan merenungi makna dari setiap ayat,” tambahnya.
4. Menghadap Kiblat
Sheikh Yusuf Al-Qaradawi, seorang ulama terkenal, menyarankan untuk menghadap kiblat saat membaca Al-Qur’an. “Menghadap kiblat adalah salah satu bentuk penghormatan dan kesungguhan kita dalam membaca kalam Allah,” katanya.
5. Membaca Ta’awwudz dan Basmalah
Sebelum memulai membaca, disarankan untuk mengucapkan ta’awwudz (A’udzubillahiminasyaitanirrajim) dan basmalah (Bismillahirrahmanirrahim). “Ini adalah sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk memohon perlindungan Allah dari godaan setan dan memulai dengan nama-Nya yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,” kata Ustadz Adi Hidayat.
6. Memahami Makna Ayat
Dr. Hamka, seorang ulama dan cendekiawan Muslim Indonesia, dalam tafsirnya “Al-Azhar”, menggarisbawahi pentingnya memahami makna dari ayat-ayat yang dibaca. “Tidak hanya membaca, tetapi juga memahami pesan yang terkandung di dalamnya agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
7. Tidak Tergesa-gesa
Membaca Al-Qur’an dengan tergesa-gesa dianggap kurang adab. “Rasulullah SAW sendiri mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru dalam membaca Al-Qur’an, tetapi dengan tenang dan perlahan,” ungkap Imam Nawawi dalam kitabnya “At-Tibyan fi Adab Hamalat al-Qur’an”.
8. Menjaga Kesucian Al-Qur’an
Menjaga mushaf Al-Qur’an dari kotoran dan meletakkannya di tempat yang bersih adalah salah satu bentuk penghormatan. “Al-Qur’an harus ditempatkan di tempat yang layak dan dijaga kebersihannya,” ujar Habib Rizieq Shihab.
9. Menghindari Tempat yang Tidak Layak
Para ulama juga menekankan untuk tidak membaca Al-Qur’an di tempat-tempat yang tidak layak, seperti kamar mandi atau tempat yang berisik. “Membaca Al-Qur’an membutuhkan ketenangan dan tempat yang bersih,” jelas Sheikh Muhammad Mutawalli Al-Sha’rawi.
10. Merenungi dan Mengamalkan
Selain membaca, penting untuk merenungi dan mengamalkan isi dari Al-Qur’an. “Al-Qur’an diturunkan bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk diamalkan. Membaca dengan niat untuk merenungi dan mengamalkan ajarannya adalah salah satu adab yang utama,” ungkap KH. Ma’ruf Amin.
Kesimpulan
Mengamalkan adab-adab dalam membaca Al-Qur’an sebagaimana diajarkan oleh para ulama dapat meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan membaca Al-Qur’an dengan penuh hormat dan khusyuk, kita dapat merasakan kedamaian dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber Berita: Research indotimes.id